Sabtu, 24 November 2012

0 nami


Julukan          : Si Kucing Pencuri
Jabatan          : Navigator
Bounty           : 60.000.000 berry
Cita-Cita        : Membuat Peta Dunia
Kekuatan      : Membuat berbagai cuaca dengan alat buatan usopp

Navigator handal yang mampu merasakan perubahan cuaca dengan tubuhnya, ia juga merupakan pencuri walaupun setelah bergabung dengan Luffy kemampuan ini masih sering digunakan. Bercita-cita menggambar peta dunia. Nami juga dapat bertarung menggunakan Perfect Clima Tact (Perfect Weather Staff) buatan Usopp.
Nami menjadi anggota ke tiga kelompok topi jerami setelah Zoro. Nami bertemu Luffy di Kota Orange, pada cerita Buggy. Disini dia bergabung sebagai navigator sebagai bentuk kerjasama atas hartanya. Pada cerita Baratie, Nami kabur dari kru di tengah-tengah kemelut dan membawa kapal Going Merry. Dia kabur sambil membawa harta mereka dan juga harta Johnny dan Yosaku.
Luffy dkk. mengejar Nami di Desa Kokoyashi. Kemudian Luffy menghentikan Nami yang sedang menusuk lambang Arlong di bahunya sambil menangis dalam kemarahan, Luffy menerima permintaan tolong dalam kesedihan Nami. Setelah pertempuran besar dan menghancurkan Arlong Park, Nami bergabung secara resmi di bawah bendera Topi Jerami. Dia meninggalkan semua uangnya di rumah dan pergi tanpa berkata apa-apa. Ketika menuju kapal, Nami lari melewati semua warga dan mencuri semua dompet mereka. Warga kaget dan berteriak pada Nami dan Nami membalasnya dengan kata “aku pergi dulu, jaga diri kalian”. Hal ini membuat ekspresi berbeda pada kru seperti Usopp yang berkata kalau dia tidak berubah, Luffy yang tertawa, Sanji yang memujinya dan Zoro yang berkata kalau dia pasti akan mengkhianati mereka lagi.
Nami kemungkinan adalah yang tercerdas (sebenarnya lebih tepat terlicik) di kelompok ini, dan saingannya hanya Nico Robin yang lebih suka diam. Sama seperti Nico Robin, Nami suka membaca buku terutama buku tentang lautan. Sebagai navigator, Nami-lah yang sering menyelamatkan kapal dari dahsyatnya lautan Grand Line. Nami (dan juga Usopp) menganggap kalau dirinya yang paling lemah di kelompok dan selalu minta dilindungi atau menghindari pertarungan. Walaupun begitu, Nami selalu ikut dalam perjalanan ketika mendarat di pulau (terutama kota pelabuhan), karena cemas dengan ulah Luffy dan kawan-kawan. Nami adalah anggota yang paling sering mengumbar amarah dan memukul sampai pingsan sahabatnya karena kelakuan mereka yang aneh.
Nami sangat percaya dan menghormati Luffy sebagai pemimpin, tetapi dia sering marah dan memukulnya karena pikirannya yang sempit dan kurangnya kewaspadannya. Juga melakukan hal yang sama kepada kru lain seperti marah karena Zoro yang selalu tidur. Nami langsung semangat jika mendengar kata harta dan uang dan rela melakukan apapun seperti menipu sahabatnya sendiri. Dia juga sering memanfaatkan kegilaan Sanji kepadanya dan kepada Usopp untuk perbaikan senjatanya. Zoro juga pernah dimanfaatkan oleh Nami untuk bertarung ketika dia berhutang kepadanya. Kepada Chopper, Nami seringkali menyuruhnya karena keluguannya dan ketika tidur, Chopper sering dijadikan bantal. Nami juga sangat menghormati Robin, walaupun sebelumnya dia curiga karena anggota BW.
Sebelum Arlong kalah, Nami sangat membenci bajak laut. Dua hal yang disukai Nami adalah uang dan mikan (jeruk mandarin). Dia juga punya obsesi yang berlebihan terhadap fashion dan hanya dia yang paling sering ganti pakaian di dalam satu cerita. Tato di pundak Nami yang sekarang adalah kincir angin dan jeruk. Yang melambangkan kedua "orang tua" nya Belle-Mere dan Genzo.
Mimpi Nami adalah menggambar peta dunia dan dia percaya berlayar bersama Luffy akan dapat meraih impiannya itu.
Penampilan Nami 2 tahun kemudian, rambutnya tumbuh lebih panjang, hingga ke punggung bagian bawahnya. Dia juga sepertinya tumbuh lebih tinggi, karena ia tampaknya hanya sedikit lebih pendek dari Robin sekarang. Pakaiannya menjadi lebih seronok dengan hanya menggunakan bikini bagian atas berwarna hijau dan putih, low rider jeans (yang sebagian pinggulnya), sandal bertumit tinggi dan sepasang anting-anting seperti mutiara.

0 komentar:

Posting Komentar